Proses Dinamika Kebudayaan Indonesia

Proses Dinamika Kebudayaan Indonesia

Sejak masa prasejarah hingga sekarang, kebudayaan Indonesia senantiasa mengalami proses dinamika. Kebudayaan kerap kali dalam transisi untuk menerima hal baru, bahkan ada kecenderungan untuk mempertahankan yang lama. Demikianlah pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan Indonesia didasarkan kepada proses dialog, memakan waktu cukup lama untuk menghasilkan bentuk kebudayaan baru yang dapat diterima oleh seluruh warga bangsa.

Proses dialog dengan unsur-unsur kebudayaan asing, telah terjadi sejak masa protosejarah. Dalam era tersebut pengaruh kebudayaan sejenis yang datang dari luar kepulauan Nusantara, terutama dari daratan Asia Tenggara, mulai masuk dan diterima oleh nenek moyang bangsa Indonesia.

Pengaruh Budaya Asing

Sebagai contoh adalah diterimanya pengaruh kebudayaan perunggu Dong-son, yang pada mulanya berkembang di wilayah Vietnam bagian utara. Kebudayaan Dong-son tersebut kemungkinan diperkenalkan kepada penduduk kepulauan Nusantara melalui adanya pelayaran antarpantai dan antarpulau di kawasan Asia Tenggara.

Penduduk Nusantara agaknya tidak menerima begitu saja pengaruh dari kebudayaan perunggu Dong-son. Leluhur bangsa Indonesia mengolah lagi pengaruh yang datang tersebut dan kemudian mencoba memproduksi sendiri barang-barang perunggu yang hampir sejenis dengan yang ditemukan di situs Dong-son. Kebudayaan perunggu di Nusantara selanjutnya dapat disebut mempunyai corak tersendiri yang dinamakan kebudayaan perunggu Dong-son selatan.

Demikian pula ketika pengaruh kebudayaan India mulai masuk ke Nusantara. Proses akulturasi terjadi tidak dalam masa singkat, melainkan memerlukan waktu lama sepanjang abad-abad pertama tarikh Masehi hingga berkembangnya kerajaan pertama yang bercorak kebudayaan India di Jawa bagian barat (Tarumanagara) dan Kalimantan Timur (Kutai Kuno).

Sebenarnya hanya tiga anasir budaya penting dari India yang diterima oleh nenek moyang bangsa Indonesia, yaitu (a) agama Hindu-Buddha, (b) Aksara Pallawa, dan (c) sistem penghitungan angka tahun (Kalender Saka). Dari ketiga anasir itulah kemudian kebudayaan awal dalam masa sejarah Indonesia berkembang pesat dengan menghasilkan banyak tonggak peradaban yang akan diacu hingga masa Indonesia merdeka.

Masa perkembangan agama Islam di kepulauan Nusantara,juga dapat terjadi berkat proses transisi dan dialog dari penduduk Nusantara yang telah mengembangkan kebudayaan sebelumnya, dengan agama Islam yang baru diperkenalkan dalam masa yang lebih kemudian.

Kebudayaan Islam Nusantara telah memperkaya peradaban Indonesia selanjutnya. Selain perkembangan agama juga terdapat bermacam anasir budaya lainnya, seperti penghitungan tahun Hijriah dan aksara Arab. Dari periode ke periode perkembangan kebudayaan Indonesia senantiasa berlangsung dengan melalui masa transisi yang dapat menyaring mana anasir luar yang baik dan mana pula yang tidak dapat diterima.

Penerimaan anasir kebudayaan luar tersebut tentu didasarkan kepada beberapa faktor, antara lain anasir kebudayaan luar merupakan hal baru yang sebelumnya tidak dikenal dan adanya kebutuhan di pihak masyarakat pribumi untuk menerima anasir kebudayaan dari luar. Dua faktor itulah yang sejatinya menjadi dasar penerimaan berbagai anasir kebudayaan luar yang akhirnya mempercepat dan memperkaya perkembangan kebudayaan di Nusantara.

Perkembangan kebudayaan di Indonesia mempunyai tahapan yang berbeda-beda di tiap daerah dan mempunyai bentuk beraneka, sehingga secara budaya setiap wilayah Nusantara sejatinya merupakan bentuk budaya unikum dan tidak dijumpai di lingkup budaya daerah lainnya.

Kebudayaan unikum di tiap daerah adalah cerminan dari kepribadian bangsa yang merupakan refleksi dari jati diri bangsa Indonesia. Ketika kebudayaan di tiap daerah tersebut diharapkan untuk tetap menjadi acuan dari generasi ke generasi berikutnya, sebagai simbol hakikat kebangsaan, maka diperlukan adanya pendokumentasian, inventarisasi, dan juga pengenalan kepada khalayak dari berbagai daerah.

Saat itulah lembaga yang disebut museum sangat diperlukan. Dalam hal ini kaitan antara lembaga museum dan kebudayaan nasional beserta kebudayaan daerah yang unikum menjadi jelas. Museum adalah lembaga bagi kebanggaan perkembangan kebudayaan di tiap daerah di Nusantara.

 

Proses Dinamika Kebudayaan Indonesia

You May Also Like

About the Author: Lenterakecil-NET

Sekedar berbagi inspirasi, motivasi, serta pengetahuan dan informasi melalui internet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *